Salam In~tern~shiippp~~ |
Woouuww, it has been 4 months!! Ga berasa yess, hihi. Yipp, saya bersama 10 orang teman yang lain ternyata sudah 4 bulan ini terdampar di suatu daerah bernama pangkalan bun. Sebenarnya yang terdampar tidak benar2 kami bersebelas, karena 2 dari kami adalah penduduk asli pangkalan bun. Bagi saya sendiri sebenarnya Pangkalan Bun masih cukup asing. Yahh, saya akui saya memang tidak banyak tahu daerah2 di Indonesia, hihi. Pertama kali saya mendengar Pangkalan Bun adalah ketika saya kuliah karena kami memiliki teman seangkatan yang berasal dari daerah tersebut. Tak pernah terbayangkan suatu saat akan berada disini. Yahh, kita memang tak pernah tahu akan kemana takdir Allah membawa kita J
Jadi, sekarang ini sebagai doctor
freshgraduate kami diwajibkan menjalani
sebuah program pemerintah yang disebut internship. Yahh, sejenis magang selama
1 tahun di daerah yang telah ditentukan. Kami akan “dinas” selama 4 bulan di
puskesmas dan 8 bulan di RS. Memang
sudah bukan koass lagi, karena program internship hanya bisa diikuti oleh para
lulusan kedokteran yang sudah lulus uji kompetensi dan memiliki STR. STR
Internship pastinya, haha. sama seperti dokter definitif, kami juga ber hak
untuk memeriksa pasien, walaupun masih belum bertanggung jawab sepenuhnya. Tujuan internship sendiri sebenarnya untuk
membuat para dokter fresh graduate memiliki kompetensi yang lebih mantap lagi
sebelum benar2 terjun ke lapangan. Memang masih banyak pro dan kontra terhadap
program pemerintah yang satu ini. Bahkan dikelompok saya sendiri lebih banyak
yang kontra. Tapi saya pribadi terus terang merasa bersyukur atas adanya
program ini. Bagi saya internship benar2 membantu kita beradaptasi dari seorang
koas menjadi seorang dokter. Saya akui saat benar-benar terjun ke “lapangan”
ada banyak hal yang terlupakan. Setidaknya hal-hal yang terlupakan itu akan
lebih dimaklumi jika status kita masih dokter internship, hihi. Yahh, saya
merasa Allah memberi saya kesempatan untuk belajar lebih banyak.
Entahlah, mungkin kenyamanan yang
saya rasakan dikarenakan saat ini saya masih dinas di puskesmas. Bagi saya
Puskesmas Arut Selatan sangat
menyenangkan sekali. Berada disana benar2 membuat betah. Selain karena pendamping
puskesmas kami yang bagaikan bundadari, para staf puskesmas, mulai dari kepala
puskesmas hingga bapak penjaga puskesmas, menerima kami dengan baik sekali. Saya
terharu sekali ketika salah seorang teman maju untuk mempresentasikan mini
project-nya (salah satu tugas untuk kelengkapan internship), kepala puskesmas
kami, dr. Rita Wey, memberikan tanggapan dan mengatakan bahwa beliau sangat
merasa bersyukur atas kehadiran kami. Rasanya senang sekali ketika menyadari
bahwa keberadaan kami dihargai. Terlebih lagi ternyata adanya kami disana berguna
untuk mereka. Aahhh, saya benar2 cinta dengan puskesmas inii Y
Sayangnya ini bulan terakhir saya
bersama 3 orang teman yang lain dinas di puskesmas ini. Akhir bulan ini kami
akan mulai dinas di RS, 4 bulan pertama di IGD, 4 bulan sisanya menjaga
ruangan. How Sad! Membayangkan akan berpindah tempat lagi tentu saja
menimbulkan ketakutan tersendiri. Bagaimana jika tidak diterima dengan baik? Bagaimana
jika tidak bisa beradaptasi? bagaimana jikaa.. ahh, banyak sekali
ketakutan2 yang bermunculan. Tetapi semoga
saja 1 tahun ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan yang berarti. Semoga Allah
memudahkan dan meridhoi jalan kami, dan semoga nantinya kami menjadi dokter2
yang berkompeten, sukses dunia akhirat, bisa berguna bagi banyak orang, serta bisa
menjadi kebanggaan keluarga, aamiin ya Allah.
5 komentar:
Wowww...yuneee amazing....
curhat via blog...
lohh, kokk ada inaaa, adyuuhhh, ketahuan ammm, buahahaha
waw ada poto akkk,,hahahha..
Dok, boleh minta kontaknya gg, mau tnya tntg iship d pangkalan bun 🙏
Atau mungkin dokter, punya teman orang pangkalan bun yg pernah iship d sana dan bisa saya hubungi?
Posting Komentar