Dulu, waktu masih jaman sekolah sering sekali jajan dan makan siang diluar. Tidak peduli dengan makanan yg sudah tersaji dirumah. Seiring berjalannya waktu, ketika harus merantau dan tidak lagi tinggal dirumah, saya sering kali merindukan masakan rumah. Sesekali kita memang perlu merasakan kehilangan untuk tahu seberapa berharganya hal-hal disekitar kita.
Masakan emak misalnya. Ini menjadi salah satu hal yg sering saya rindukan ketika diperantauan. Walaupun masakannya sederhana, tetapi bagi saya luar biasa lezatnya. Dulu, krna setiap hari makan masakan emak, saya menganggapnya biasa saja. Tetapi ketika setiap hari makan diluar dengan berganti2 tempat, akhirnya saya sadari, masakan beliau lah yg paling lezat menurut versi saya. Its not just about the taste. Ketika saya akhirnya menikah dan mulai belajar memasak, akhirnya saya mengerti perasaan emak ketika memasak. Memasak itu bukan hanya sekedar menunaikan kewajiban sebagai ibu rumah tangga, memasak merupakan sebuah ungkapan betapa orang tsb menyayangi orang2 yg dia masakkan. Menjamin bahwa orang2 yg disayangi akan beraktifitas diluar rumah dengan perut yg kenyang dan energi yg cukup. Bukan untuk diri sendiri, tapi lebih kepada orang2 yg disayangi. Itulah kenapa rasanya bahagia sekali melihat masakan kita disantap dengan antusias oleh orang2 yg kita sayangi, bahkan ketika kita tak ikut kebagian mencicipinya.
It's not just about the Taste..
Bulan ke Delapan
Kebaikan
Bagi sebagian orang, kesempatan untuk berbuat baik dan menolong orang lain bisa jadi merupakan sebuah anugerah. Namun, menurut saya, sebagian yg lain menganggapnya sebagai "beban". Itulah kenapa terkadang susah sekali untuk meminta bantuan orang lain, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.
Maha besar Alloh yg menciptakan manusia dengan berbagai rasa.
…… dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (al-Baqarah/2:195)
Emak
Apes
Apes. Pernah ngerasa apes? Kayanya semua hal yg kita lakukan sudah benar, atau kita melakukan kesalahan kecil yg sebenarnya bisa dilakukan oleh semua orang, hanya saja ntah kenapa ketika giliran kita yg melakukan, smua berubah menjadi besar dan bukan lagi menjadi masalah yg sepele. Mungkin beberapa orang pernah merasakannya. Tapi tahukah kalian tidak ada istilah apes dalam islam. Karena setiap kejadian sudah diatur dgn sangat sempurna oleh sang Maha Sempurna. Akan ada hikmah dari setiap kejadian. Akan ada pelangi setelah hujan. Saat semua terasa gelap, tak bisa meraba apa yang ada didepan, mungkin kita hanya bisa pasrah. Selalu ada Alloh yang menuntun. Takut? Tentu saja! Kita manusia, wajar saja untuk merasa takut. Tapi yakinlah, ada Alloh yang Maha Besar, Maha Penolong, Maha Penyanyang. Alloh tidak akan membebani seseorang diluar kesanggupannya. Apapun itu, percaya saja, hal yg terjadi dalam hidup kita pastilah sesuatu yg bisa kita lewati. Tetap berjuang, tetap berusaha dan terus perbaiki diri. Smoga Alloh senantiasa melindungi kita semua, aamiin YRA
Setroonggg!!!
Berpindah tempat disaat kita sudah merasa nyaman selalu menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi saya. Saya memang bukan orang yg selalu menyukai hal2 baru, apalagi jika menyangkut pekerjaan. Bagi saya harus pindah ke tempat lain saat kita sudah merasa benar2 menyatu dengan lingkungan tersebut sangatlah tidak menyenangkan. Harus beradaptasi kembali dengan orang2 skitar, dengan pekerjaan yg berbeda, dan lingkungan yang tak kita kenal sebelumnya. Aahh, betapa saya tidak menyukai pergi dari zona nyaman yg sudah susah payah saya bangun. But, life must go on. 1-2 hal memang terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi hal2 menyenangkan dan lebih baik mungkin sudah menunggu di depan sana. Terus memaksa untuk berada di zona nyaman mungkin memang lebih "aman", tetapi kita pun harus selalu siap dengan setiap perubahan yang ada. Yaah, untuk menghadapi ketakutan2 kita, kita memang perlu untuk berhadapan langsung. Klo meminjam istilah anak2 gahol zaman skarang, setrroooonnggg💪💪💪